Kamis, Desember 04, 2008

BARU AKU TAU

Hat aku masih ingin cerita tentang masa laluku, saat lugu-lugunya aku (tentang apa Kur?) tentang pengalamanku sewaktu aku masih TK, (ingusan)

Kamu ingat mbak Nengseh? (yang mana?) yang cantik, manis, ayu, berkuit putih, saudaraku yang tinggal dirumah karena ia bekerja di dekat rumah (oooo….. ia aku ingat, mbak Nengseh yang suka melototin kamu saat kamu nakal) hahaha ia, kalau sudah melotot mata itu serasa mau keluar (hehehe) mabak Nengseh yang suka nakut-nakuti aku kalau aku tidur dengannya (HEI… ada hantu berbulu hitam yang suka anak nakal) Hiiii tapi aku-kan nggak nakal Hat (cuman bandel) Heee…. (lalu apa yang ingin kamu ceritakan?)

Dulu di pagi hari itu sekitar jam setengah tujuh, dirumah sepi, ortu udah pergi kepasar dagang, dan kakakku udah pergi sekolah, hanya tersisa aku dan mbak Nengseh yang masih di rumah.


Pagi itu aku rasa ada yang nggak beres pada diriku (bukankkah kamu memang selalu nggak beres Kur? Hehehe) tiba-tiba saja perutku sakit, terasa perutku sudah penuh dengan kotoran dan aku berhasrat untuk be’ol. Aku berlari menuju kamar mandi (maklum WCnya jadi satu dengan kamar mandi) eh pintu kamar mandi terkunci dari dalam, mbak Nengseh lagi mandi. Pintu kamar mandi aku gedor-gedor “mbak Nengseh cepetan, aku nggak tahan pinngin be’ol” dengan sedikit renge’kan pintu terus aku gedor-gedor, abis aku tak tahan menahan kotoran kotoran ini yang terus mendesak ingin keluar, tapi tetap kutahan agar nggak keluar dan apa mau dikata aku nggak kuat menahanya (hahaha…. PRET!! Keluar deh) nggak keluar kok Hat! (Hmmm) beneran nggak!! (beneran ngggak!!) BENERAN NGGAK HAT!! (walau sedikit-sedikit nggak keluar!?) Heee… sempet keluar sih, dikit (HAHAHA!!) tapi nggak banyak (banyak juga nggak apa-apa Kur…) Heee…. (terus gimana kelanjutannya?)


Walau sempet keluar sedikit, tetap ku tahan sambil terus merengek dan mengedor-gedor pintu kamar mandi, akhirnya mbak Nengseh selesai juga mandinya (HOREE…!) pintu kamar mandi terbuka, tapi aneh…! Kulihat mbak Nengseh masih telanjang bulat dengan busa sabun yang juga masih menempel diseluruh tubuhnya, aku melongo menatap mbak Nengseh bugil (TERUS KUR!) terus mbak Nenseh menyuruhku masuk kamar mandi, akupun nongkrong di WC (jangan sampai di bak mandi) mataku tak henti terus menatap mbak Nengseh yang lagi asyik membersihkan seluruh bagian-bagian tubuhnya dengan sabun. Ku pandang mulai dari wajahnya terus kebawah kebuah dadanya yang masih terlihat berukuran sedikit lebih kecil bila dibandingin dengan punya Ibu (itu karena mbak Nengseh masih berusia 20 tahun Kur) mataku terus memandang kebawah dan aku temukan ada yang lain, sesuatu yang baru aku tau, sesuatu yang belum pernah kulihat sebelumnya (apa itu Kur?) sebelumnya aku minta maaf apabila kata-kataku terlalu jorok dan kasar… (uda telat) aku melihat sesuatu yang baru aku tau, aku melihat ANUnya mbak Nengseh BERAMBUT… HEHEHE, sambil be’ol aku menahan tawa agar mbak Nengseh nggak curiga aku sedang mentertawakannya.

Selesai be’ol (uda di siram belum Kur?) di dalam kamar aku tertawa terpingkal, bener-bener lucu dan baru aku tau, aku nggak nyangka anunya mbak Nengseh berambut, pasti lebih cakep bila dikuncit dikit, hehehehe….


Beberapa tahun kemudian, saat aku SD aku baru tau ternyata anunya Ayah juga berambut. Ayah bilang “semua orang dewasa juga akan tumbuh rambut di kemaluannya, termasuk kamu jika sudah dewasa nanti Heng…?” aku terkejut, jadi aku salah selama ini mengira hanya punya mbak Nengseh yang berambut (jadi menurutmu Cuma mbak Nengseh yang punya rambut di kemaluanya?) ia Hat… (dan itu yang dulu membuatmu tertawa?) ia Hat… (hehehe sekarang aku benar-benar yakin, bahwa kamu bener-bener bodoh Kur) hehehe…

Sekarang aku tau Hat, bahwa tak hanya mbak Nengseh yang punya rambut di anunya, tapi semua juga punya rambut di kemaluannya entah itu cowok ataupun cewek (kecuali yang di cukur) hehehe bener Hat! (hmmm… ngomong-ngomong kamu tau nggak Kur kenapa saat dewasa tumbuh rambut di kemaluannya?) agar terlihat lebih SEXY kali Hat, hahahaha….

(dari sini kamu bisa belajar Kur, bahwa malu bertanya sesat di jalan, untung ada Ayah yang memberitaumu, kalau tidak mungkin kau akan lebih lama hidup dengan kekeliruan, mangira hanya mabak Nengseh yang punya rambut di anunya. Jadi mulai sekarang kamu jangan malu untuk bertanya ya?) ok Hat...

0 KOMENTARMU: