Kamis, Desember 11, 2008

MASA LALU MERUPAKAN PEMBELAJARAN

Semua orang tau akan kenakalanku saat kecil dulu, anak yang nggak bisa diem selalu bergerak malakukan pergerakan menuju pengerusakan, kecerobohan, kegaduhan tak luput dari kesalahan. Diomelin setiap hari oleh Ayah itu adalah satu hal yang bisa kuhindari, entah kenapa aku sendiri juga bingung kenepa begitu, setiap selaluu ada saja entah gelas, piring atau perabot Ibu yang lain sering pecah karena pergerakanku dan aku juga sering membasahi taplak meja dengan secangkir kopi yang yang tak sengaja aku tumpahkan.


Kemarahan, makian, pukulan dari Ayah tak banyak mengubah arah pergerakanku, tapi bukan itu yang aku keluhkan saat ini Hat (lalu apa Kur?) yang ingin aku bahas saat ini tetang perkataan Ayah dulu (perkataan yang mana?) apa kamu masih ingat saat Ayah bilang kepadaku bahwa aku bukan anak Ayah… (O… aku ingat) aku nggak habis piker kenapa Ayah mengatakan itu, ya… walau kini aku tau bahwa itu hanyalah bualan Ayah, tapi saat kecil aku benar-benar terus memikirkan hal itu, aku takut apakah aku benar bukan anak Ayah, di tambah lagi dulu kakakku suka ngejek aku bahwa dulu aku ditemukan di tong sampah dekat pasar. (hahaha ya… aku ingat kamu dulu sering bertanya tetang kelahiranmu ppada Ibu,” Buk… dulu hengki lahir dimana” hahahaaa…) yang jadi masalah bukan itu Hat! Tapi yang mengusikku kini kenapa Ayah dulu mengatakan itu padaku, kenapa Hat? (mungkin saat Ayah mengatakan itu Ayah melihat kamu bukan anaknya) lho kok bias begitu Hat? (ya.. mungkin karena kamu saat itu jadi anak pendiem kur, sementera yang Ayah kenal kam adalah anak nakal… atau malah sebaliknya) maksudmu aku saat itu terlalu nakal? (mungkin) jika memang seperti itu harusnya Ayah langsung mengatakanya saja padaku nggak perlu ngomong aku bukan anaknya? (bila dipukul dengan sapu itu tak merubahmu apalagi hanya dengan sebuah kata-kata, tentu tak akan terdengar oleh telingamu Kur?) heee… bener juga apa yang kau katakana Hat.

Terus kalau menurutmu apakah saat kecil dulu aku terlalu nakal Hat? (nggak hanya sangat nakal Kur, malah teramat-amat sangat nakal)

…………………………………………………………………………………………………………….!!? Hah….! (tapi itu dulu Kur…) kalau sekarang Hat? (tetep nggak berubah, hehehe) Haaah… kamu bercanda aja Hat (tapi kamu tenang saja, aku tau kamu sudah mulai merubahnya dan aku juga tau kamu mampu untuk melakukan itu Kur. Dari semua kisah masalalumu jadikanlah itu sebagai pembelajaran untuk hidupmu sekarang, karena itu adalah bagian dalam hidupmu agar menjadi lebih baik lagi…) ……………!!? Aku akan berusaha Hat untuk itu dan tolong selalu ingatkan aku jika aku mulai nakal.

1 KOMENTARMU:

Anonim mengatakan...

Asal jangan terpaku pada masa lalu, selamat berkarya sambil bersepeda